Makna Kitab Kuning Fathul Qorib (Fathul Qarib) Terjemahan

Fathul Qorib Bab Zakat Pertanian


Kali ini kita masih belajar memutholaah Kitab Fathul Qorib bab zakat pertanian. Fasal zakat pertanian ini merupakan sub bahasan dari bab zakat. Silahkan buka kitabnya di halaman 24.

فَصْلٌ وَنِصَابُ الزُّرُوْعِ وَالثِّمَارِ خَمْسَةُ أَوْسُقٍ

Fasal - Adapun nishab hasil pertanian dan buah-buahan adalah lima wasaq.
أَوْسُقٍ berasal dari lafadz وَسَقِ yang merupakan masdar yang maknanya mengumpulkan, karena sesungguhnya وَسَقِ mengumpulkan beberapa sho’.

وَهِيَ

Lima wasaq itu

أَلْفٌ وَسِتُّمِائَةِ رِطْلٍ بِالْعِرَاقِيِّ

adalah seribu enam ratus kati Iraq. Di dalam sebagian redaksi menggunakan kata “بَغْدَادِيِّ”.

وَمَا زَادَ فَبِحِسَابِهِ

Dan untuk lebihan dari kadar tersebut disesuaikan dengan hitungannya.
Satu kati Baghdad, menurut Imam Nawawi adalah seratus dua puluh dirham lebih empat sepertujuh dirham.

وَفِيْهَا

Di dalam hasil pertanian dan buah-buahan,

إِنْ سُقِيَتْ بِمَاءِ السَّمَاءِ

jika diairi dengan air langit, yaitu air hujan dan sesamanya seperti air salju,

أَوِ السَّيْحِ

atau dengan air banjir yaitu air yang mengalir di atas permukaan bumi sebab sungai penuh sehingga air naik ke permukaan hingga mengairi tanaman tersebut.

الْعُشُرُ

wajib mengeluarkan zakat sepersepuluhnya

fathul qorib bab zakat pertanian

Gambar : bincangsyariah.com

وَإِنْ سُقِيَتْ بِدَوْلَابٍ

Jika diairi dengan daulab, yaitu alat yang diputar-putar oleh binatang,

أَوْبِنَضْحٍ

atau diairi dengan menimba air dari sungai atau sumur dengan menggunakan binatang seperti onta atau sapi,

نِصْفُ الْعُشُرِ

maka wajib mengeluarkan zakat setengah sepersepuluhnya
Dan di dalam hasil pertanian dan buah-buahan yang diairi dengan air hujan dan daulab semisal dengan kadar waktu yang sama, maka wajib mengeluarkan zakat tiga seperempat sepersepuluh dari jumlah keseluruhan.

فَصْلٌ وَتُقَوَّمُ عُرُوْضُ التِّجَارَةِ عِنْدَ آخِرِ الْحَوْلِ بِمَا اشْتُرِيَتْ بِهِ


Fasal - Adapun harta dagangan itu dikalkulasi di akhir tahun dengan menggunakan apa yang digunakan untuk membeli harta itu, apakah modal harta dagangan itu mencapai satu nishab ataupun tidak. Jika hasil kalkulasi harta dagangan di akhir tahun mencapai satu nishab, maka wajib mengeluarkan zakatnya. Jika tidak, maka tidak wajib zakat.

وَيُخْرَجُ مِنْ ذَلِكَ
Dan dikeluarkan dari jumlah tersebut, setelah kalkulasi harta dagangan mencapai satu nishab,

رُبُعُ الْعُشُرِ

seperempat sepersepuluhnya.

وَمَا اسْتُخْرِجُ مِنْ مَعَادِنِ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ يُخْرَجُ مِنْهُ

Dan harta yang diambil dari tambang emas dan perak maka wajib mengeluarkan zakat jika mencapai satu nishab.

رُبُعُ الْعُشُرِ فِي الْحَالِ

seperempat sepersepuluh dari hasil tersebut seketika, jika orang yang mengambil tambang tersebut termasuk golongan yang wajib zakat.

Lafadz لْمَعَادِنُ adalah bentuk jama’ dari lafadz مَعْدَنٍ dengan terbaca fathah atau kasrah huruf dalnya, adalah nama bagi tempat barang tambang yang diciptakan oleh Allah Swt, baik berupa lahan مَوَاتٍ  atau berstatus milik.

وَمَا يُوْجَدُ مِنَ الرِّكَازِ

Harta yang ditemukan dari harta rikaz, yaitu harta pendaman peninggalan zaman jahiliyah, yaitu keadaan orang-orang arab sebelum Islam, yaitu bodoh kepada Allah, Rosul-Nya dan syareat-syareat Islam

فَفِيْهِ

maka dari rikaz itu 

الْخُمُسُ

wajib mengeluarkan seperlimanya
Seperlima tersebut ditasharrufkan sesuai pentasyarufan zakat menurut qaul masyhur. Dan menurut muqabil masyhur (pendapat pembanding masyhur) bahwa sesungguhnya seperlima tersebut diserahkan kepada golongan yang berhak menerima seperlima yang disebutkan di dalam ayat fai’.

BACA JUGA : 7 Rekomendasi Kitab Fathul Qorib


0 Komentar untuk "Fathul Qorib Bab Zakat Pertanian"

Back To Top