Kali ini kita akan belajar memutholaah Kitab Taqrib bab mayit yang merupakan salah satu kitab kuning fiqih yang selalu dikaji di pesantren-pesantren Madzhab Syafi’i. Silahkan buka halaman 21 - 22.
فَصْلٌ
Fasal
وَيَلْزَمُ فِي الْمَيِّتِ
Mestilah dalam diri mayat itu
أَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ غُسْلُهُ وَتَكْفِيْنُهُ وَالصَّلَاةُ عَلَيْهِ وَدَفْنُهُ
ada empat perkara, yaitu memandikan, mengkafani, mensholati dan memakamkannya.
وَاثْنَانِ لَا يُغْسَلَانِ وَلَا يُصَلَّى عَلَيْهِمَا
Ada dua mayat yang tidak dimandikan dan tidak disholati.
الشَّهِيْدُ فِيْ مَعْرِكَةِ الْمُشْرِكِيْنَ
yakni orang mati syahid di dalam pertempuran melawan kaum musyrik.
وَالسِّقْطُ الَّذِيْ لَمْ يَسْتَهِلْ
dan siqth (bayi keguguran) yang tidak mengeluarkan
صَارِخًا
suara keras
وَيُغْسَلُ الْمَيِّتُ وِتْرًا
Seorang mayat dimandikan sebanyak hitungan ganjil,
وَيَكُوْنُ فِيْ أَوَّلِ غُسْلِهْ سِدْرٌ
dan di awal basuhannya diberi daun bidara,
وَفِيْ آخِرِهِ
Dan di akhir basuhan
شَيْئٌ مِنْ كَافُوْرٍ
diberi sedikit kapur barus
وَيُكَفَّنُ
dan mayat dikafani
فِيْ ثَلَاثَةِ أَثْوَابٍ بِيْضٍ
di dalam tiga lembar kain putih.
لَيْسَ فِيْهَا قَمِيْصٌ وَلَا عِمَامَةٌ
Dan pada kafan-kafan tersebut tidak disertakan baju kurung dan surban.
وَيُكَبِّرُ عَلَيْهِ
dan seseorang membaca takbir
أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ
empat kali takbir
يَقْرَأُ الْفَاتِحَةَ بَعْدَ الْأُوْلَى
membaca surat Al Fatihah setelah takbir yang pertama.
وَيُصَلِّيْ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ الثَّانِيَةِ
Dan membaca sholawat untuk baginda Nabi saw setelah takbir kedua.
وَيَدْعُوْ لِلْمَيِّتِ بَعْدَ الثَّالِثَةِ فَيَقُوْلُ
Dan berdo’a untuk mayat setelah takbir ketiga. Maka ia mengucapkan,
اللهم إِنَّ هَذَا عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدَيْكَ خَرَجَ مِنْ رَوْحِ الدُّنْيَا وَسَعَتِهَا وَمَحْبُوْبِهِ وَأَحِبَّائِهِ فِيْهَا إِلَى ظُلْمَةِ الْقَبْرِ وَمَا هُوَ لَاقِيْهِ كَانَ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ وَحْدَكَ لَاشَرِيْكَ لَكَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ وَأَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنَّا اللهم إِنَّهُ نَزَلَ بِكَ وَأَنْتَ خَبِيْرٌ مَنْزُوْلٌ بِهِ وَأَصْبَحَ فَقِيْرًا إِلَى رَحْمَتِكَ وَأَنْتَ غَنِيٌّ عَنْ عَذَابِهِ وَقَدْ جِئْنَاكَ رَاغِبِيْنَ إِلَيْكَ شُفَعَاءَ لَهُ اللهم إِنْ كَانَ مُحْسِنًا فَزِدْ فِيْ إِحْسَانِهِ وَإِنْ كَانَ مُسِيْئًا فَتَجَاوَزْ عَنْهُ وَلَقِّهِ بِرَحْمَتِكَ رِضَاكَ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَهُ وَ افْسَحْ لَهُ فِيْ قَبْرِهِ وَجَافِ الْأَرْضَ عَنْ جَنْبَيْهِ وَلَقِّهِ بِرَحْمَتِكَ الْأَمْنَ مِنْ عَذَابِكَ حَتَّى تَبْعَثَهُ آمِنًا إِلَى جَنَّتِكَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
وَيَقُوْلُ فِيْ الرَّابِعَةِ
Setelah takbir ke empat ia membaca do’a,
اللهم لَاتَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَاتَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ
Ya Allah, janganlah Engkau halangi pahalanya pada kami. Dan janganlah Engkau menfitnah kami setelah ia meninggal. Dan ampunilah kami dan dia
وَيُسَلِّمُ
Dan melakukan salam
بَعْدَ الرّابِعَةِ
setelah takbir ke empat.
وَيُدْفَنُ
Dan dimakamkan
فِيْ لَحْدٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ
di dalam lahd (luang landak) dengan menghadap kiblat.
وَيُسَلُّ مِنْ قِبَلِ رَأْسِهِ
dan mayat di turunkan ke liang kubur dimulai dari arah kepalanya,
بِرِفْقٍ
dengan cara yang halus
وَيَقُوْلُ الَّذِيْ يُلْحِدُهُ
Orang yang memasukkan mayat ke liang lahd, mengucapkan,
بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
dengan menyebut Nama Allah. Dan atas agama Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
وَيُضْطَجَعُ فِيْ الْقَبْرِ بَعْدَ أَنْ يُعَمَّقَ قَامَةً وَبَسْطَةً
Dan mayat diletakkan di dalam kubur dengan posisi tidur miring setelah kubur tersebut digali sedalam ukuran orang berdiri dan selambai tangan.
وَيُسْطَحُ الْقَبْرُ
dan meratakan kubur tersebut,
وَلَا يُبْنَى عَلَيْهِ وَلَا يُجَصَّصُ
tidak dibangun dan tidak di tajshish,
وَلَا بَأْسَ بِالْبُكَاءِ عَلَى الْمَيِّتِ
dan tidak apa-apa menangisi mayat,
مِنْ غَيْرِ نَوْحٍ
dengan tidak sampai teriak-teriak
وَلَا شَقِّ ثَوْبٍ
dan tidak sampai menyobek pakaian.
وَيُعَزَّى أَهْلُهُ
Sunnah ta’ziyah kepada keluarga mayat,
إِلَى ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ
hingga tiga hari
مِنْ دَفْنِهِ
dari saat setelah pemakaman,
وَلَا يُدْفَنُ اثْنَانِ فِيْ قَبْرٍ
Tidak diperkenankan memakamkan dua orang di dalam satu kubur
إِلَّا لِحَاجَةٍ
kecuali karena hajat
BACA JUGA : 7 Rekomendasi Kitab Fathul Qorib
0 Komentar untuk "Taqrib Bab Mayit Kitab Kuning"