Makna Kitab Kuning Fathul Qorib (Fathul Qarib) Terjemahan

Terjemahan Kitab Fathul Qorib Bab Sholat Beserta Harakatnya (Matan Taqrib)


Kitab Fathul Qorib bab sholat terdiri dari 15 fasal dan bisa sobat lihat langsung pada kitab matan Taqrib halaman 11-20. Ini dia terjemah Kitab Fathul Qorib bab shalat beserta harakatnya.

كتاب الصلاة 

Kitab hukum sholat
Sholat secara lughot adalah do’a dan secara syara’, sebagaimana perkataan Imam Rafi’i, adalah ucapan dan pekerjaan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu.

الصلاة المفروضة

Adapun sholat yang difardhukan.
Pada sebagian naskah, tulisannya الصلاة المفروضات

خمس

ada lima.
Wajib dari setiap sholat tersebut, dilaksanakan sebab masuknya awal waktu dengan kewajiban yang diperluas hingga waktu yang tersisa hanya cukup digunakan untuk melakukannya, maka saat itu waktunya menjadi sempit.

الظهر

Shalat Zhuhur.
Imam an Nawawi berkata, sholat ini disebut dengan zhuhur karena sesungguhnya sholat ini nampak jelas di tengah hari.

وأول وقتها زوال الشمس

Adapun permulaan waktu shalat zhuhur adalah condongnya matahari dari tengah langit, tidak dilihat dari kenyataannya, namun pada apa yang nampak oleh kita. Condongnya tersebut bisa diketahui dengan bergesernya bayang-bayang ke arah timur setelah posisinya tepat di tengah-tengah, yaitu puncak posisi tingginya matahari.

وآخره

dan akhir waktu sholat zhuhur

إِذَا صَارَ ظِلُّ كُلِّ شَيْئٍ مِثْلَهُ بَعْدَ

ketika bayang-bayang setiap benda seukuran dengan bendanya, tanpa memasukkan 

ظِلِّ الزَّوَالِ

bayang-bayang yang nampak saat gesernya matahari.
ظِلِّ secara bahasa adalah pelindung, ucapan أَنَا فِيْ ظِلِّ فُلَانٍ artinya “aku berada di bawah lindungan fulan”, maksdnya perlindungannya.

Bayang-bayang bukan berarti tidak adanya sinar matahari sebagaimana yang di salah fahami, akan tetapi bayang-bayang adalah perkara wujud yang diciptakan oleh Allah Swt untuk kemanfaatan badan dan selainnya.

وَالْعَصْرُ

dan Ashar, maksudnya sholat Ashar. Disebut dengan sholat Ashar, karena pelaksanaannya mendekatii waktu terbenamnya matahari.

وَأَوَّلِ وَقْتِهَا الزِّيَادَةُ عَلَى ظِلِّ الْمِثْلِ

Permulaan waktunya adalah mulai dari bertambahnya bayangan dari ukuran bendanya.
Sholat Ashar memiliki lima waktu. Pertama adalah waktu fadlilah, yaitu mengerjakan sholat di awal waktu. Yang kedua adalah waktu ikhtiyar. Waktu ini diisyarahi oleh mushannif dengan ucapan beliau,

وَآخِرُهُ فِي الْاِخْتِيَارِ إِلَى ظِلِّ الْمِثْلَيْنِ

akhir waktu Ashar adalah di dalam waktu ikhtiyar hingga ukuran bayang-bayang dua kali lipat ukuran bendanya.

Yang ketiga adalah waktu jawaz. Waktu ini diisyarahi oleh mushannif dengan ucapan beliau,

وَفِي الْجَوَازِ إِلَى غُرُوْبِ الشَّمْسِ

dan di dalam waktu jawaz hingga terbenamnya matahari.
Yang ke empat adalah waktu jawaz tanpa makruh, yaitu sejak ukuran bayang-bayang dua kali lipat dari ukuran bendanya hingga waktu ishfirar (remang-remang). Yang ke lima adalah waktu haram, yaitu mengakhirkan pelaksanaan sholat hingga waktu yang tersisa tidak cukup untuk melaksanakan sholat.

وَالْمَغْرِبُ

Dan Maghrib, maksudnya sholat Maghrib. Disebut dengan sholat Maghrib karena dikerjakan saat waktu terbenamnya matahari.

وَوَقْتُهَا وَاحِدٌ وَهُوَ غُرُوْبُ الشَّمْسِ

Waktu sholat Maghrib hanya satu yaitu terbenamnya matahari, maksudnya seluruh bulatan matahari dan tidak masalah walaupun setelah itu masih terlihat sorotnya,

وَبِمِقْدَارِ مَا يُؤَذِّنُ

dan kira-kira waktu yang cukup bagi seseorang untuk melakukan adzan,

وَيَتَوَضَأُ

dan melakukan wudlu’ atau tayammum,

وَيَسْتُرُ الْعَوْرَةُ وَيُقِيْمُ الصَّلَاةَ وَيُصَلِّيْ خَمْسَ رَكَعَاتٍ

menutup aurat, iqomah sholat dan sholat lima rokaat.
Perkataan mushannif “وَبِمِقْدَارِ إِلَخْ” terbuang dari sebagian redaksi matan. Ketika kadar waktu di atas sudah habis, maka waktu maghrib sudah keluar. Ini adalah pendapat Qaul Jadid. Sedangkan Qaul Qadim, dan diunggulkan oleh Imam Nawawi, sesungguhnya waktu sholat Maghrib memanjang hingga terbenamnya mega merah.

وَالْعِشَاءُ

Dan sholat Isya’.
Dibaca kasroh huruf ‘ainnya adalah nama bagi permulaan petang. Sholat ini disebut dengan nama tersebut karena dikerjakan pada awal petang.

وَأَوَّلُ وَقْتِهَا إِذَا غَابَ الشَّفَقُ الْأَحْمَرُ

Permulaan waktu Isya’ adalah ketika terbenamnya mega merah.
Adapun negara yang tidak terbenam mega merahnya, maka waktu Isya’ bagi penduduknya adalah ketika setelah ternggelamnya matahari, sudah melewati masa tenggelamnya mega merah negara yang terdekat pada mereka.

Sholat Isya’ memiliki dua waktu. Yang pertama adalah waktu Ikhtiyar, dan di isyarahkan oleh mushannif dengan ucapan beliau,

وَآخِرُهُ

akhir waktu sholat Isya’ adalah memanjang

فِيْ الْاِخْتِيَارِ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ

pada waktu ikhtiyar hingga sepertiga malam yang pertama. Yang kedua adalah waktu jawaz. Dan mushannif memberi isyarah tentang waktu ini dengan ucapan beliau,

وَفِي الْجَوَازِ إِلَى طُلُوْعِ الْفَجْرِ الثَّانِيْ

dan di dalam waktu jawaz hingga terbitnya fajar kedua, maksudnya fajar Shodiq, yaitu fajar yang menyebar dan membentang sinarnya di angkasa.

Adapun fajar Kadzib, maka terbitnya sebelum fajar Shodiq, tidak membentang akan tetapi memanjang naik ke atas langit, kemudian hilang dan di ikuti oleh kegelapan malam. Dan tidak ada hukum yang terkait dengan fajar ini.

Syekh Abu Hamid menjelaskan bahwa sesungguhnya sholat Isya’ memiliki waktu Karahah, yaitu waktu di antara dua fajar.

وَالصُّبْحُ

Dan Subuh, maksudnya sholat Subuh. Secara bahasa, Subuh memiliki arti permulaan siang (pagi). Disebut demikian karena dikerjakan di permulaan siang (pagi).

Seperti halnya sholat Ashar, sholat Subuh juga memiliki lima waktu. Yang pertama adalah waktu fadlilah yaitu awal waktu. Yang kedua adalah waktu ikhtiyar. Mushannif menjelaskannya di dalam ucapan beliau,

وَأَوَّلُ وَقْتِهَا طُلُوْعُ الْفَجْرِ الثَّانِيْ وَآخِرُهُ فِي الْاِخْتِيَارِ إِلَى الْإِسْفَارِ

Awal waktu sholat Subuh adalah mulai terbitnya fajar kedua, dan akhirnya di dalam waktu ikhtiyar adalah hingga isfar, yaitu waktu yang sudah terang. Yang ketiga adalah waktu jawaz. Dan mushannif mengisarahkannya dengan ucapan beliau,

وَفِي الْجَوَازِ

dan di dalam waktu jawaz, maksudnya disertai dengan hukum makruh

إِلَى طُلُوْعِ الشَّمْسِ

adalah hingga terbitnya matahari.
Dan yang ke empat adalah waktu jawaz tanpa makruh adalah sampai terbitnya mega merah. Dan yang ke lima adalah waktu tahrim yaitu mengakhirkan pelaksanaan sholat hingga waktu yang tersisa tidak cukup untuk melaksanakan sholat.

Fasal selanjutnya tentang syarat wajib sholat pada halaman 12. Saya hanya menulis matannya, sebab untuk syarahnya sudah Saya tulis di artikel syarat wajib sholat.

وشرائط وجوب الصلاة ثلاثة أشياء الإسلام والبلوغ والعقل وهو حد التكليف

Syarat wajibnya shalat ada 3 yaitu :
- Islam,
- baligh dan
- berakal.
Dan itu semua adalah batas mulainya kewajiban.

والصلوات المسنونات خمس العيدان والكسوفان والاستسقاء 

Adapun jenis shalat sunnah ada 5 yaitu :
- 2 shalat 'Id,
- 2 shalat gerhana dan
- shalat istisqa'.

والسنن التابعة للفرائض سبع عشرة ركعة ركعتا الفجر وأربع قبل الظهر وركعتان بعده وأربع قبل العصر وركعتان بعد المغرب وثلاث بعد العشاء يوتر بواحدة منهن

Adapun shalat sunnah yang mengikuti shalat fardhu ada 17 rakaat yaitu dua rokaat shalat fajar, empat rakaat sebelum zhuhur, dua rokaat setelah zhuhur, empat rakaat sebelum ashar, dua rakaat setelah maghrib dan tiga rokaat setelah isya' yang diganjilkan dengan satu rakaat terakhir.

وثلاث نوافل مؤكدات صلاة الليل وصلاة الضحى والتراويح

Ada 3 shalat sunnah mua'akkad yaitu :
- shalat malam,
- shalat dhuha dan
- shalat tarawih.

Fasal selanjutnya tentang syarat shalat pada halaman 13. Syarahnya bisa dilihat di artikel syarat sholat.

وشرائط الصلاة قبل الدخول فيها خمسة أشياء طهارة الأعضاء من الحديث والنجس وستر العورة بلباس طاهر والوقوف على مكان طاهر والعلم بدخول الوقت واستقبال القبلة ويجوز ترك القبلة في حالتين في شدة الخوف وفي النافلة في السفر على الراحلة

Syarat-syarat shalat sebelum melaksanakan shalat ada 5 yaitu :
- sucinya anggota badan dari hadas dan najis,
- menutup aurat dengan pakaian yang suci,
- berdiri pada tempat yang suci,
- mengetahui masuknya waktu shalat,
- menghadap kiblat.
Boleh tidak menghadap kiblat dalam dua keadaan yaitu ketika keadaan sangat takut dan shalat sunnah dalam perjalanan di atas kendaraan.

Fasal selanjutnya tentang rukun shalat pada halaman 13. Syarahnya bisa dilihat di artikel rukun sholat.

 وأركان الصلاة ثمانية عشرة ركنا النية والقيام مع القدرة وتكبيرة الإحرام وقراءة الفاتحة وبسم الله الرحمن الرحيم آية منها والركوع والطمأنينة فيه والرفع والاعتدال والطمأنينة فيه والسجود والطمأنينة فيه والجلوس بين السجدتين والطمأنينة فيه والجلوس الأخير والتشهد فيه والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم فيه والتسليمة الأولى ونية الخروج من الصلاة وترتيب الأركان على ما ذكرناه

Rukun-rukun shalat ada 18 rukun yaitu :
- niat,
- berdiri apabila kuasa,
- takbirotul ihram,
- membaca al-fatihah dengan basmalah sebagai bagian dari ayatnya,
- ruku',
- tumaninah dalam ruku',
- bangun dari ruku',
- i'tidal,
- tuma'ninah saat i'tidal,
- sujud,
- tuma'ninah saat sujud,
- duduk di antara dua sujud,
- tuma'ninah saat duduk antara dua sujud,
- duduk terakhir,
- tasyahud saat duduk terakhir,
- membaca shalawat pada Nabi SAW saat tahiyat akhir,
- salam pertama,
- niat keluar dari shalat dan
- tertib sesusai urutan rukun di atas.

 وسننها قبل الدخول فيها شيئان الأذان والإقامة وبعد الدخول فيها شيئان التشهد الأول والقنوت في الصبح وفي الوتر في النصف الثاني من شهر رمضان

Sunnahnya shalat sebelum melaksanakan shalat ada dua yaitu adzan dan iqamah. Sunnahnya shalat saat melaksanakan shalat ada dua yaitu tasyahud pertama dan membaca qunut saat shalat subuh dan shalat witir pada pertengahan kedua bulan Ramadan.

kitab matan taqrib bab shalat

Gambar : smol.id


وهيئاتها خمس عشرة خصلة رفع اليدين عند تكبيرة الإحرام وعند الركوع والرفع منه ووضع اليمين على الشمال والتوجه والاستعاذة والجهر في موضوعه والإسرار في موضوعه والتأمين وقراءة السورة بعد الفاتحة والتكبيرات عند الخفض والرفع  وقول سمع الله لمن حمده ربنا لك الحمد والتسبيح في الركوع والسجود ووضع اليدين على الفخذين في الجلوس يبسط اليسرى ويقبض اليمنى إلى المسبحة فإنه يشير بها متشهدا والافتراش في جميع الجلسات والتورك في الجلسة الأخيرة والتسليمة الثانية

Adapun yang termasuk sunat haeat dalam shalat ada 15 yaitu:
- Mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram
- Mengangkat tangan saat ruku'
- Mengangkat tangan saat bangun dari ruku'
- Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri
- Tawajjuh
- Membaca ta'udz
- Mengeraskan suara dan memelankan suara sesuai tempatnya
- Membaca amin
- Membaca surat setelah membaca Al-Fatihah
- Membaca takbir saat naik atau turun
- Mengatakan sami'a-Allahu liman hamidah robbana walakal hamdu dan tasbih saat ruku' dan sujud
- Meletakkan kedua tangan di atas kedua paha saat duduk; membuka tangan kiri sedang tangan kanan menggenggam kecuali jari telunjuk yang menunjuk saat tahiyat
- Duduk iftirasy pada setiap duduk.
- Duduk tawarruk pada duduk yang akhir
- Salam yang kedua.


Fasal selanjutnya tentang perbedaan antara wanita dan laki-laki dalam shalat, halaman 15.

 والمرأة تخالف الرجل في خمسة أشياء: فالرجل يجافي مرفقيه عن جنبيه ويقل بطنه عن فخذيه في الركوع والسجود ويجهر في موضع لجهر وإذا نابه شيء في الصلاة سبح وعورة الرجل ما بين سرته وركبته

Adapun shalat perempuan berbeda dengan laki-laki dalam 5 perkara:
- Laki-laki menjauhkan kedua sikutnya dari lambungnya.
- Laki-laki menjauhkan perut dari kedua pahanya dalam ruku' dan sujud
- Laki-laki mengeraskan suara di tempat yang dianjurkan mengeraskan suara
- Apabila imam melakukan kesalahan, laki-laki mengucapkan tasbih.
- Aurat laki-laki adalah antara pusar dan lutut.

والمرأة تضم بعضها إلى بعض وتخفض صوتها بحضرة الرجال الأجانب وإذا نابها شيء في الصلاة صفقت وجميع بدن الحرة عورة إلا وجهها وكفيها والأمة كالرجل

- Wanita mendekatkan sikunya satu sama lain.
- Wanita memelankan suaranya disaat hadir laki-laki non mahram
- Jika imam mengerjakan suatu kesalahan id dalam sholat, maka bertepuk tanganlah.
- Seluruh badan perempuan itu aurat kecual wajah dan telapak tangan, sedangkan budak perempuan auratnya seperti laki-laki.

Fasal selanjutnya yang membatalkan sholat, halaman 15.

والذي يبطل الصلاة أحد عشر شيئا: الكلام العمد والعمل الكثير والحدث وحدوث النجاسة وانكشاف العورة وتغيير النية واستدبار القبلة والأكل والشرب والقهقهة والردة

Perkara yang membatalkan shalat ada 11 :
- Perkataan yang disengaja
- Gerakan yang banyak
- Hadats
- Adanya najis
- Terbukanya aurat
- Berubahnya niat
- Membelakangi kiblat
- Makan
- Minum
- Tertawa terbahak-bahak
- Murtad


Fasal selanjutnya tentang jumlah rakaat shalat fardhu, halaman 16.

وركعات الفرائض سبعة عشر ركعة: فيها أربع وثلاثون سجدة وأربع وتسعون تكبيرة وتسع تشهدات وعشر تسليمات ومائة وثلاث وخمسون تسبيحة. وجملة الأركان في الصلاة مائة وستة وعشرون ركنا: في الصبح ثلاثون ركنا وفي المغرب اثنان وأربعون ركنا وفي الرباعية أربعة وخمسون ركنا

Adapun jumlah raka'at shalat fardhu ada 17 roka'at, di dalamnya ada 34 sujud, 94 takbir, 9 tahiyat, 10 salam, 153 tasbih. Jumlah rukun dalam shalat ada 126 rukun, pada shalat subuh 30 rukun, maghrib 42 rukun dan pada shalat yang empat rakaat ada 54 rukun.

ومن عجز عن القيام في الفريضة صلى جالسا ومن عجز عن الجلوس صلى مضطجعا

Barangsiapa yang tidak mampu berdiri dalam shalat fardhu maka boleh shalat sambil duduk, yang tidak mampu duduk, boleh shalat sambil tidur miring.

Fasal selanjutnya tentang perkara yang ditinggalkan dalam shalat, halaman 16.

والمتروك من الصلاة ثلاثة أشياء: فرض وسنة وهيئة

Perkara yang ditinggalkan dalam shalat ada tiga macam yaitu fardhu, sunnah dan hai'ah.

فالفرض لا ينوب عنه سجود السهو بل إن ذكره والزمان قريب أتى به وبنى عليه وسجد للسهو

Maka adapun fardhu yang tertinggal, maka tidak usah digantinya dengan sujud sahwi namun jika kemudian ingat dan waktunya dekat maka harus melakukan yang tertinggal dan sujud sahwi.

والسنة لا يعود إليها بعد التلبس بالفرض لكنه يسجد للسهو عنها

Sedangkan sunnah yang tertinggal, maka tidak perlu mengulanginya apabila sudah melakukan hal yang fardhu akan tetapi hendaknya melakukan sujud sahwi.

والهيئة لا يعود إليها بعد تركها ولا يسجد للسهو عنها

Sedang sunat hai'ah yang tertinggal, maka tidak perlu mengulangi dan sujud sahwi.

وإذا شك في عدد ما أتى به من الركعات بنى على اليقين وهو الأقل وسجد للسهو. وسجود السهو سنة ومحله قبل الزلام

Apabila ragu dalam jumlah rakaat shalat, maka lakukan berdasar rakaat yang yakin yaitu yang paling sedikit dan hendaknya sujud sahwi. Sujud sahwi itu sunnah dan dilakukan sebelum salam.


Fasal selanjutnya tentang waktu haram shalat, halaman 17

وخمسة أوقات لا يصلى فيها إلا صلاة لها سبب: بعد صلاة الصبح حتى تطلع الشمس وعند طلوعها حتى تتكامل وترتفع قدر رمح وإذا استوت حتى تزول وبعد صلاة العصر حتى تغرب الشمس وعند الغروب حتى يتكامل غروبها.

Ada lima waktu yang tidak boleh melakukan shalat kecuali shalat yang memiliki sebab yaitu :
- setelah shalat subuh sampai terbit matahari'
- saat terbit matahari sampai sempurna dan naik sekitar satu tombak
- saat matahari tepat di tengah sampai condong
- setelah shalat ashar sampai matahari terbenam
- saat matahari terbenam sampai sempurna terbenamnya.

Kitab Fathul Qorib Bab Sholat

Fasal selanjutnya tentang shalat berjama'ah, halaman 17. Perhatikan matan berikut ini :

فَصْلٌ وَصَلَاةُ الْجَمَاعَةِ سُنَّةٌ مُؤَكَّدَةٌ وَعَلَى الْمَأْمُوْمِ أَنْ يَنْوِيَ الْاِئْتِمَامَ دُوْنَ الْإِمَامِ  وَيَجُوْزُ أَنْ يَأْتَمَّ الْحُرُّ بِالْعَبْدِ وَالْبَالِغُ بِالْمُرَاهِقِ وَلَاتَصِحُّ قُدْوَةُ رَجُلٍ بِامْرَأَةٍ وَلَا قَارِئٌ بِأُمِّيٍّ وَأَيُّ مَوْضِعٍ صَلَّى فِي الْمَسْجِدِ بِصَلَاةِ الْإِمَامِ فِيْهِ وَهُوَ عَالِمٌ بِصَلَاتِهِ أَجْزَأَهُ مَا لَمْ يَتَقَدَّمْ عَلَيْهِ وَإِنْ صَلَّى فِي الْمَسْجِدِ وَالْمَأْمُوْمٌ خَارِجَ الْمَسْجِدِ قَرِيْبًا مِنْهُ وَهُوَ عَالِمٌ بِصَلَاتِهِ وَلَا حَائِلَ هُنَاكَ جَازَ

Shalat jamaah itu hukumnya sunnah mu’akkad. Bagi makmum harus berniat jadi makmum sedang imam tidak wajib niat menjadi imam. Boleh bagi orang yang merdeka bermakmum pada budak, orang baligh pada yang belum baligh. Tidak sah laki-laki bermakmum pada wanita, orang yang pintar membaca Quran kepada yang buta huruf. Makmum boleh shalat di tempat manapun dari posisi imam di masjid asal imam tahu shalatnya itu hukumnya sah selagi makmum tidak mendahului imam. Apabila imam shalat di masjid sedang makmum di luar masjid yang dekat, dan imam tahu atas shalat makmum, dan tidak penghalang antara keduanya maka hukumnya boleh.

Syarahnya bisa dilihat di artikel berjudul terjemahan kitab fathul qorib bab sholat jamaah.

Fasal tentang shalat bagi musafir, pada halaman 17.

 ويجوز للمسافر قصر الصلاة الرباعية بخمس شرائط: أن يكون سفره في غير معصية. وأن تكون مسافته ستة عشر فرسخا. وأن يكون مؤديا للصلاة الرباعية. وأن ينوي القصر مع الإحرام. وأن لا يأتم بمقيم

Boleh bagi musafir, mengqashar shalat yang empat raka’at menjadi 2 raka’at dengan 5 syarat:
- Bukan perjalanan maksiat.
- Jarak yang ditempuh mencapai 16 farsakh
- Shalat empat raka’at.
- Niat qashar saat takbiratul ihram.
- Tidak bermakmum pada yang mukim.

ويجوز للمسافر أن يجمع بين الظهر والعصر في وقت أيهما شاء وبين المغرب والعشاء في وقت أيهما شاء

Dibolehkan bagi musafir, menjamak antara shalat dzuhur dan ashar dalam satu waktu yang mana saja dan antara shalat maghrib dan isya’ di waktu mana saja yang disukai.

ويجوز للحاضر في المطر أن يجمع بينهما في وقت الأولى منهما

Orang yang bukan musafir (hadir) juga boleh menjamak shalat dalam keadaan hujan dengan syarat melakukannya di waktu yang pertama.


Fasal selanjutnya tentang syarat wajib shalat Jum'at, halaman 18. Sayarahnya bisa dilihat di artikel bab sholat jumat.

   و شرائط وجوب الجمعة سبعة أشياء: الإسلام والبلوغ والعقل والحرية والذكورية والصحة والاستيطان

Syarat wajibnya shalat Jum’at ada 7 perkara:
- Islam
- Baligh
- Berakal sehat
- Merdeka
- Laki-laki
- Sehat
- Bertempat tinggal tetap

وشرائط فعلها ثلاثة: أن تكون البلد مصرا أو قرية. وأن يكون العدد أربعين من أهل الجمعة. وأن يكون الوقت باقيا فإن خرج الوقت أو عدمت الشروط صليت ظهرا

Syarat melaksanakan shalat Jumat ada 3:
- Adanya tempat itu berupa kota atau desa.
- Terdiri dari 40 jamaah dari ahli Jum’at
- Waktunya cukup untuk melaksanakan shalat.
Jika waktu shalat Jum;at habis atau syarat tidak terpenuhi, maka diganti shalat zuhur.

وفرائضها ثلاثة: خطبتان يقوم فيهما ويجلس بينهما وأن تصلى ركعتين في جماعة

Fardhunya shalat Jum’at ada 3  yaitu:
- Adanya dua khutbah yang dilakukan dengan berdiri.
- Duduk di antara 2 khutbah.
- Shalat dua rokaat secara berjamaah.

وهيئاتها أربع خصال: الغسل وتنظيف الجسد ولبس الثياب البيض وأخذ الظفر والطيب

Perilaku yang disunnahkan dalam Jum’at ada 4 :
- Mandi keramas dan membersihkan badan
- Mengenakan pakaian putih.
- Memotong kuku
- Memakai wewangian.

ويستحب: الإنصات في وقت الخطبة ومن دخل والإمام يخطب صلى ركعتين خفيفتين ثم يجلس.يجلس

Dan disunnahkan diam di waktu khutbah. Apabila orang masuk masjid saat imam sedang khutbah hendaknya dia shalat 2 rokaat yang ringan kemudian duduk.


Fasal selanjutnya tentang shalat 'Id, halaman 19.

وصلاة العيدين سنة مؤكدة وهي: ركعتان يكبر في الأولى سبعا سوى تكبيرة الإحرام وفي الثانية خمسا سوى تكبيرة القيام. ويخطب بعدها خطبتين يكبر في الأولى تسعا وفي الثانية سبعا. ويكبر من غروب الشمس من ليلة العيد إلى أن يدخل الإمام في الصلاة وفي الأضحى خلف الصلوات المفروضات من صبح يوم عرفة إلى العصر من آخر أيام التشريق

Adapun shalat dua hari raya, maka hukumnya sunnah muakkad. Shalat ied terdiri dari 2 raka’at. Dengan takbir 7 kali selain takbirotul ihram pada rakaat pertama dan takbir lima kali pada rokaat kedua selain takbir untuk berdiri.

Lalu berkhutbah setelah selesai shalat dengan khutbah dua. Khutbah pertama membaca takbir 9 kali dan khutbah kedua takbir 7 kali.

Dan bertakbirlah sejak terbenamnya matahari pada malam hari raya sampai imam masuk ke masjid untuk shalat. Sedang dalam idul adha hendaknya membaca takbir setelah shalat fardhu sejak paginya hari Arafah sampai Ashar-nya hari tasyriq.

Fasal tentang shalat gerhana, halaman 19.

وصلاة الكسوف سنة مؤكدة فإن فاتت لم تقض ويصلي لكسوف الشمس وخسوف القمر ركعتين في كل ركعة قيامان يطيل القراءة فيهما وركوعان يطيل التسبيح فيهما دون السجود ويخطب بعدها خطبتين ويسر في كسوف الشمس ويجهر في خسوف القمر

Shalat gerhana itu sunnah mu’akkad. Apabila tidak melaksanakan tidak perlu mengqadha. Hendaknya shalat gerhana matahari (kusuf) dan gerhana bulan (khusuf) 2 rokaat. Dalam setiap rakaat berdiri 2  kali dengan membaca bacaan Quran yang panjang. Dan membaca 2  ruku’ dengan membaca bacaan tasbih yang panjang tanpa sujud. Setelah shalat, membaca dua khutbah. Bacaan bersifat pelan untuk gerhana matahari dan keras pada gerhana bulan.


Fasal tentang shalat Istisqa, halaman 20.

وصلاة الاستسقاء مسنونة فيأمرهم الإمام بالتوبة والصدقة والخروج من المظالم ومصالحة الأعداء وصيام ثلاثة أيام ثم يخرج بهم في اليوم الرابع في ثياب بذلة واستكانة وتضرع ويصلي بهم ركعتين كصلاة العيدين ثم
يخطب بعدهما ويحول رداءه ويكثر من الدعاء والاستغفار ويدعو بدعاء رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو: “اللهم اجعلها سقيا رحمة ولا تجعلها سقيا عذاب ولا محق ولا بلاء ولا هدم ولا غرق اللهم على الظراب والآكام ومنابت الشجر وبطون الأودية اللهم حوالينا ولا عينا اللهم اسقنا غيثا مغيثا هنيئا مريئا مريعا سحا عاما غدقا طبقا مجللا دائما إلى يوم الدين اللهم اسقنا الغيث ولا تجعلنا من القانطين اللهم إن بالعباد والبلاد من الجهد والجوع والضنك ما لا نشكو إلا إليك اللهم أنبت لنا الزرع وأدر لنا الضرع وأنزل عينا من بركات السماء وأنبت لنا من بركات الأرض واكشف عنا من البلاء ما لا يكشفه أحد غيرك اللهم إنا نستغفرك إنك كنت غفارا فأرسل السماء علينا مدرارا”. ويغتسل في الوادي إذا سال ويسبح للرعد والبرق

Shalat meminta hujan, hukumnya sunnah. Imam hendaknya memerintahkan makmum untuk taubat, sadaqah, keluar dari kedzaliman, berbuat baik pada musuh dan puasa tiga hari kemudian pada hari keempat, imam keluar (ke tanah lapang) bersama mereka dengan menggunakan pakaian sehari-hari, hati tenang dan bersikap tadhorru. Imam mengerjakan sholat dua roka’at bersama mereka seperti melaksanakan sholat ‘Id.

Kemudian  berkhutbah setelah sholat 2 rakaat dan membalikkan selendangnya, serta memperbanyak do’a dan istighfar. Hendaknya imam berdo’a dengan do’a Rosululloh SAW yaitu:

"Ya Allah, jadikanlah hujan ini sebagai siraman yang membawa rahmat dan jangan menjadikannya sebagai siraman yang membawa adzab, kecelakaan, bencana, kehancuran, dan ketenggelaman. Ya Allah, (jadikanlah hujan ini) meresap di bukit dan onggokan tanah serta menyirami akar-akar tumbuhan dan lembah-lembah. Ya Allah, jauhkanlah dari kami dan janganlah menjadi bencana bagi kami. Ya Allah, (jadikanlah hujan ini) meresap di bukit dan onggokan tanah serta menyirami akar-akar tumbuhan dan lembah-lembah. Ya Allah, jauhkanlah dari kami dan janganlah menjadi bencana bagi kami. Ya Allah, turunkan kepada kami hujan deras, yang menyenangkan, mengalir luas lagi lebat dan merata sampai hari kiamat. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami dan janganlah jadikan kami termasuk orang-orang yang putus asa. Ya Allah, sesungguhnya para hamba(Mu) dan negeri-negeri mengalami kelelahan, kelaparan, dan kesempitan yang tidak bisa kami adukan kecuali kepada-Mu. Ya Allah, tumbuhkanlah untuk kami tanaman-tanaman dan perbanyaklah untuk kami susu (hewan peliharaan kami). Turunkanlah kepada kami berkah langit dan tumbuhkanlah untuk kami berkah bumi. Hilangkanlah musibah dari kami. Tidak ada yang mampu menyibakkannya selain Engkau. Ya Allah, kami memohon ampunan-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun. Turunkanlah kepada kami banyak hujan dari langit."

Jika air telah mengalir, maka hendaknya mandi di lembah dan bertasbihlah untuk kilat dan petir.

Fasal selanjutnya tentang shalat khauf, halaman 20.

وصلاة الخوف على ثلاثة أضرب أحدها: أن يكون العدو في غير جهة القبلة فيقهرهم الإمام فرقتين: فرقة تقف في وجه العدو وفرقة خلفه فيصلي بالفرقة التي خلفه ركعة ثم تتم لنفسها وتمضي إلى وجه العدو وتأتي الطائفة الأخرى فيصلي بها ركعة وتتم لنفسها ويسلم بها. والثاني: أن يكون في جهة القبلة فيصفهم الإمام صفين ويحرم بهم فإذا سجد سجد معه أحد الصفين ووقف الصف الآخر يحرسهم فإذا رفع سجدوا ولحقوه. والثالث: أن يكون في شدة الخوف والتحام الحرب فيصلي كيف أمكنه راجلا أو راكبا مستقبل القبلة وغير مستقبل لها

Shalat khauf ada 3 macam. Pertama, adanya musuh bukan di arah kiblat. Sang imam memisah makmum ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama berdiri menghadap musuh sedang kelompok kedua di belakangnya. Imam shalat dengan kelompok kedua satu rokaat kemudian kelompok kedua menyempurnakan shalatnya sendiri dan terus menghadap musuh. Kelompok pertama datang dan imam shalat satu rokaat dengan kelompok pertama yang menyempurnakan shalatnya dan imam mengucap salam dengan kelompok pertama.

Kedua, musuh berada di arah kiblat. Imam membariskan makmum dalam dua baris dan mengerjakan takbirotul ihrom bersama semuanya. Apabila imam sujud, maka ia sujud dengan salah satu barisan jamaah sedang barisan yang lain berdiri menjaga. Jika imam bangun, maka baris kedua bersujud dan ikut menyusul berdiri bersama imam dan shaf yang lain.

Ketiga, situasi dalam keadaan sangat menakutkan dan perang sedang berkecamuk. Maka siapapun hendaknya shalat sebisanya baik dalam keadaan sambil jalan kaki atau naik kendaraan, menghadap kiblat atau tidak menghadap kiblat.

Artikel lain yang sering dicari :

Bagi Sobat yang sedang mencari produk terkait Kitab Fathul Qorib, bisa dilihat di sini

Sumber :

Kitab Fathul Qorib 11-20
http://muz-cinemax.blogspot.co.id/2016/10/fathul-qorib-bab-ii-sholat.html
https://bambangbelajar.wordpress.com/2013/08/05/kitab-terjemah-matan-taqrib-2-kitab-shalat-shalat-wajib-fardhu-dan-shalat-sunnah/

BACA JUGA : 7 Rekomendasi Kitab Fathul Qorib


Back To Top