Syarah Kitab Taqrib - Sebagai sebuah kitab fiqih ringkas, padat, namun berbobot, dan memiliki pola kompilasi khusus, kitab Taqrib karya Abu Syuja 'Ahmad bin Husain bin Ahmad al-Ashfihan (434-500 H), sangat menarik banyak perhatian, baik bagi kaum santri maupun ulama. Bagi para santri, mempelajari kitab ini adalah dasar untuk memahami buku-buku fiqih yang lebih luas.
Tradisi ilmiah yang berlaku di antara para ulama fiqih memang unik. Dari sebuah kitab yang editorinya masih asli, yang disebut matan, sebuah penjelasan muncul di atasnya yang disebut syarah. Jika kitab itu menarik, ia akan mengundang ulama lain untuk memberikan komentar tambahan dan memperluas penjelasan dan lahirlah kitab hasyiyah. Atau sebaliknya, dari sebuah kitab yang awalnya merupakan penjelasan besar dan luas, seperti Ihya 'Ulumiddin misalnya, timbul pula kitab ringkasannya yang disebut mukhtashar.
Bagi para ulama yang menjadi penulis kitab, Taqrib menarik perhatian untuk diperluas dan dikomentari dan bahkan mengeksplorasi menjadi berbagai proposisi untuk penjelasannya. Ada lusinan juru tulis matan atau editor asli Taqrib. Beberapa ahli melahirkan komentar lagi sehingga menjadi hasyiyah atau penjelasan yang luas.
Di antara syarah Kitab Taqrib itu, tidak semuanya diketahui oleh santri di pesantren. Hanya sedikit yang terkenal dan dipelajari di pesantren. Sisanya mungkin merupakan referensi tambahan dan biasanya hanya diketahui kalau ada pembahasan masalah . Di antara syarah Kitab Taqrib, ada beberapa yang cukup terkenal di pesantren.
Fathul Qarib
Fathul Qarib al-Mujib atau al-Qaul al-Mukhtar fi Syarah Ghayah al-Ikhtishar adalah yang paling populer dari syarah Taqrib. Hal ini karena di Indonesia, kitab ini umumnya dicetak dengan satu kitab dengan Matan Taqrib.
Matan Taqrib ada di halaman pinggir, sementara Fathul Qarib ada di halaman utama, atau Matan Taqrib berada di atas garis, sementara Fathul Qarib berada di bawah garis. Juga karena Fathul Qarib adalah salah satu kitab kuning yang dipelajari dengan metode sorogan (siswa membaca, guru mendengarkan dan mengoreksi).
Di beberapa pesantren, buku karya Syekh Muhammad bin Qasim al-Ghazziy ini juga menjadi salah satu mata pelajaran untuk tingkat tertentu di Madrasah Diniyah.
Hasyiyah al-Bajuri
Kitab ini adalah karya Syekh Burhanuddin Ibrahim al-Baijuri bin Syekh Muhammad al-Jizawi bin Ahmad, atau lebih dikenal dengan Syekh Ibrahim al Baijuri. Sebagian orang menyebutnya nisbat al-Bajuri.
Kitab ini terdiri dari dua jilid yang agak tebal. Jarang dipelajari dalam sistem bandongan, tetapi lebih sebagai buku pegangan dalam diskusi kitabu kuning. Namun di beberapa pesantren, buku ini juga diulas secara kilat.
Syeikh Ibrahim al-Bajuri sendiri adalah salah satu ulama yang pernah menjadi kanselir dan profesor al-Azhar. Selain menulis buku hasyiyah di bidang yurisprudensi, ia juga menulis beberapa hasyiyah yang akhirnya buku itu juga disebut Hasyiyah al-Bajuri. Misalnya buku Hasyiyah Kifayah al'Awam yang menjelaskan konsep monoteisme dari mazhab Imam Asy'ari.
Kifayah al-Akhyar
Adalah syarah Fathul Qarib karya Imam Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini yang juga banyak dikenal oleh para santri. Beberapa pesantren biasa mempelajarinya dalam di Bulan Ramadan dengan sistem kilat atau membaca cepat sampai khatam. Pendalamannya sama dengan Hasyiyah al-Bajuri, sebagai referensi dalam pembahasan masalah. Terdiri dari dua juz, tetapi biasanya dicetak dalam satu volume saja.
At-Tausyikh
At-Tausyikh adalah nama lain dari kitab yang disebut Qut al-Habib al-Gharib. Penggunaan kedua nama ini karena mengikuti matan asli yang juga memiliki dua nama, Taqrib dan Ghayah al-Ikhtishar. Kemudian syarahnya, Fathul Qarib juga diberi nama Fath al-Qarib al-Mujib dan al-Qaul al-Mukhtar fi Syarh Ghayah al-Ikhtishar.
Buku yang diklasifikasikan sebagai hasyiyah atau penjelasan luas ini tidak begitu tebal. Ini adalah karya cendekiawan Indonesia, Sheikh Nawawi Banten. Komentar dan penjelasan dari kitab Fathul Qarib di Tausyikh cukup singkat. Tidak terlalu luas dari diskusi utama.
Al-Iqna '
Al-Iqna 'fi alfadz Hall Abi Syuja' adalah karya Imam Muhammad bin Muhammad al-Khatib as-Syarbini. Di beberapa pesantren, buku ini digunakan sebagai bahan pelajaran. Yang lain digunakan sebagai bahan dalam diskusi kitab kuning. Dalam buku ini, selain informasi yang luas juga ditambahkan berbagai informasi penting dan aturan yang termasuk dalam buku-buku karya Imam Syarbini pada buku Minhaj, Tanbih dan Bahjah.
Syarah Kitab Taqrib lainnya adalah :
Itulah beberapa daftar nama syarah Kitab Taqrib yang sudah dikenal di pesantren-pesantren di Indonesia. Namun yang paling banyak dipelajari adalah kitab Fathul Qorib. Kalau Anda mau tahu daftar isi kitab Fathul Qorib, silahkan cari terjemahan kitab Fathul Qorib lengkap baik yang dibaca online atau dalam bentuk pdf/doc. Yang belum paham Arab gundul, bisa nyari dulu kitab Fathul Qorib berharokat.
Sumber :
http://www.datdut.com/syarah-taqrib/
http://lbm.mudimesra.com/2017/09/Download-kitab-kitab-syarah-matan-ghayah-wa-taqrib.html
Tradisi ilmiah yang berlaku di antara para ulama fiqih memang unik. Dari sebuah kitab yang editorinya masih asli, yang disebut matan, sebuah penjelasan muncul di atasnya yang disebut syarah. Jika kitab itu menarik, ia akan mengundang ulama lain untuk memberikan komentar tambahan dan memperluas penjelasan dan lahirlah kitab hasyiyah. Atau sebaliknya, dari sebuah kitab yang awalnya merupakan penjelasan besar dan luas, seperti Ihya 'Ulumiddin misalnya, timbul pula kitab ringkasannya yang disebut mukhtashar.
Bagi para ulama yang menjadi penulis kitab, Taqrib menarik perhatian untuk diperluas dan dikomentari dan bahkan mengeksplorasi menjadi berbagai proposisi untuk penjelasannya. Ada lusinan juru tulis matan atau editor asli Taqrib. Beberapa ahli melahirkan komentar lagi sehingga menjadi hasyiyah atau penjelasan yang luas.
Di antara syarah Kitab Taqrib itu, tidak semuanya diketahui oleh santri di pesantren. Hanya sedikit yang terkenal dan dipelajari di pesantren. Sisanya mungkin merupakan referensi tambahan dan biasanya hanya diketahui kalau ada pembahasan masalah . Di antara syarah Kitab Taqrib, ada beberapa yang cukup terkenal di pesantren.
Fathul Qarib
Fathul Qarib al-Mujib atau al-Qaul al-Mukhtar fi Syarah Ghayah al-Ikhtishar adalah yang paling populer dari syarah Taqrib. Hal ini karena di Indonesia, kitab ini umumnya dicetak dengan satu kitab dengan Matan Taqrib.
Matan Taqrib ada di halaman pinggir, sementara Fathul Qarib ada di halaman utama, atau Matan Taqrib berada di atas garis, sementara Fathul Qarib berada di bawah garis. Juga karena Fathul Qarib adalah salah satu kitab kuning yang dipelajari dengan metode sorogan (siswa membaca, guru mendengarkan dan mengoreksi).
Di beberapa pesantren, buku karya Syekh Muhammad bin Qasim al-Ghazziy ini juga menjadi salah satu mata pelajaran untuk tingkat tertentu di Madrasah Diniyah.
Hasyiyah al-Bajuri
Kitab ini adalah karya Syekh Burhanuddin Ibrahim al-Baijuri bin Syekh Muhammad al-Jizawi bin Ahmad, atau lebih dikenal dengan Syekh Ibrahim al Baijuri. Sebagian orang menyebutnya nisbat al-Bajuri.
Kitab ini terdiri dari dua jilid yang agak tebal. Jarang dipelajari dalam sistem bandongan, tetapi lebih sebagai buku pegangan dalam diskusi kitabu kuning. Namun di beberapa pesantren, buku ini juga diulas secara kilat.
Syeikh Ibrahim al-Bajuri sendiri adalah salah satu ulama yang pernah menjadi kanselir dan profesor al-Azhar. Selain menulis buku hasyiyah di bidang yurisprudensi, ia juga menulis beberapa hasyiyah yang akhirnya buku itu juga disebut Hasyiyah al-Bajuri. Misalnya buku Hasyiyah Kifayah al'Awam yang menjelaskan konsep monoteisme dari mazhab Imam Asy'ari.
Kifayah al-Akhyar
Adalah syarah Fathul Qarib karya Imam Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini yang juga banyak dikenal oleh para santri. Beberapa pesantren biasa mempelajarinya dalam di Bulan Ramadan dengan sistem kilat atau membaca cepat sampai khatam. Pendalamannya sama dengan Hasyiyah al-Bajuri, sebagai referensi dalam pembahasan masalah. Terdiri dari dua juz, tetapi biasanya dicetak dalam satu volume saja.
At-Tausyikh
At-Tausyikh adalah nama lain dari kitab yang disebut Qut al-Habib al-Gharib. Penggunaan kedua nama ini karena mengikuti matan asli yang juga memiliki dua nama, Taqrib dan Ghayah al-Ikhtishar. Kemudian syarahnya, Fathul Qarib juga diberi nama Fath al-Qarib al-Mujib dan al-Qaul al-Mukhtar fi Syarh Ghayah al-Ikhtishar.
Buku yang diklasifikasikan sebagai hasyiyah atau penjelasan luas ini tidak begitu tebal. Ini adalah karya cendekiawan Indonesia, Sheikh Nawawi Banten. Komentar dan penjelasan dari kitab Fathul Qarib di Tausyikh cukup singkat. Tidak terlalu luas dari diskusi utama.
Al-Iqna '
Al-Iqna 'fi alfadz Hall Abi Syuja' adalah karya Imam Muhammad bin Muhammad al-Khatib as-Syarbini. Di beberapa pesantren, buku ini digunakan sebagai bahan pelajaran. Yang lain digunakan sebagai bahan dalam diskusi kitab kuning. Dalam buku ini, selain informasi yang luas juga ditambahkan berbagai informasi penting dan aturan yang termasuk dalam buku-buku karya Imam Syarbini pada buku Minhaj, Tanbih dan Bahjah.
Syarah Kitab Taqrib lainnya adalah :
- Hasyiah al-Allamah al-Birmawi 'ala Syarah Syarah Fath al-Qarib Ibnu Qasim, karya Syeikh Ibrahim bin Muhammad bin Syihabuddin al-Birmawi al-Azhari al-Anshari
- Taqrirat Syeikh al-Anbabi 'ala Hasyiah al-Birmawi 'ala Syarah Ibn Qasim 'ala Matn Abi Syuja', karya Syeikh Syamsuddin Muhammad bin Muhammad Husain al-Anbabi asy-Syafii.
- Hasyiah 'ala Qaul Mukhtar fi Syarah Ghayah al-Ikhtishar, karya DR. Sa'aduddin al-Kubi.
- Hasyiah Bujairimi 'ala Khatib atau nama lainnya Tuhfatul al-Jaibi 'ala Khatib, karya Syeikh Sulaiman bin Muhammad bin Umar al-Bujairimi asy-Syafii.
- Hasyiah an-Nibrawi 'ala Syarah al-Khatib li Abi Syuja', karya Syeikh Abdullah bin Muhammad an-Nibrawi.
- Kitab an-Nihayah Syarh Matn al-Ghayah wa at-Taqrib, karya Abi Fadhal Waliyiddin al-Bashir asy-Syafii.
- Tuhfah al-Labib fi Syarh at-Taqrib, karya al-Imam Ibnu Daqiqul 'Id
- Tazhib fi Adillah Matn at-Taqrib, karya Syeikh DR. Dib Musthafa Bugha.
- Al-Imta' bi Syarh Matn Abi Syuja', karya Syeikh Hisyam Kamil Hamid asy-Syafii al-Azhari.
- Imta' al-Asma' fi Syarh Matn Abi Syuja', karya DR. Syifa binti Muhammad Hasan Hitu
- Fathul Ghaffar bi Kasyf Mukhabbat Ghayah al-Ikhtishar, karya Syeikh Muhammad bin Qasim al-Abbadi
- Kitab Kifayah al-Labib fi Halli Syarh Abi Syuja' al-Khatib, karya Syeikh Hasan bin Ali al-Mudabaghi.
Itulah beberapa daftar nama syarah Kitab Taqrib yang sudah dikenal di pesantren-pesantren di Indonesia. Namun yang paling banyak dipelajari adalah kitab Fathul Qorib. Kalau Anda mau tahu daftar isi kitab Fathul Qorib, silahkan cari terjemahan kitab Fathul Qorib lengkap baik yang dibaca online atau dalam bentuk pdf/doc. Yang belum paham Arab gundul, bisa nyari dulu kitab Fathul Qorib berharokat.
Sumber :
http://www.datdut.com/syarah-taqrib/
http://lbm.mudimesra.com/2017/09/Download-kitab-kitab-syarah-matan-ghayah-wa-taqrib.html
BACA JUGA : 7 Rekomendasi Kitab Fathul Qorib
Tag :
kitab taqrib,
syarah taqrib
